Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kesalahan Fatal Sekolah Dasar di Indonesia

Ada beberapa kesalahan fatal dalam model pendidikan dasar di Indonesia. Semangkok Pemikiran Sudra akan mencoba membahas kesalahan apa saja di sekolah dasar di Indonesia dan memberikan sedikit sumbangan mengenai hal tersebut supaya menjadi lebih baik.

Materi Sekolah Dasar

Pendidikan Akhlak Harus Benar-benar Diterapkan

Kita akan langsung saja melihat kenyataan yang ada, bukan sekedar peraturan atau teori. Pada kurikulum memang banyak tertulis frasa yang menyebut tentang pendidikan karakter namun prakteknya tidak begitu.

Yang lebih sering dilakukan adalah pengejaran prestasi akademik. Kemuliaan akhlak seorang peserta didik tidak serta merta menjadikan dia mendapat nilai bagus. Demikian juga tidak ada perubahan yang signifikan dalam metode penilaian karakter siswa.

Belum bisa dianggap lumrah jika misalnya ada siswa dengan nilai pengetahuan pas-pasan akan mendapat nilai raport yang sama dengan siswa dengan nilai pengetahuan selalu jauh melampaui KKM tapi sering terlambat, seragam tidak rapi dan sering gaduh saat jam jam pelajaran.

Mulai Dulu Dengan Pengawasan Ketat

Semangkok Pemikiran Sudra mengusulkan agar segera dilakukan pengawasan ketat mengenai pelaksanaaan penekanan pendidikan akhlak di sekolah-sekolah dasar. Tokoh utamanya adalah para pengawas dan disosialisasikan kepada para kepala sekolah.

Kenapa harus dengan pengawasan ketat? Ini hanya sebagai gebrakan awal untuk melakukan perubahan dengan cepat. Jika tidak dilakukan dengan pengawasan ketat dan setengah memaksa dikhawatirkan pelaksanaannya akan begini begitu saja seperti yang sudah-sudah. Sebenarnya pengawasan ini juga bisa dilakukan terhadap kegiatan sekolah apa saja yang diperlukan dan yang tidak.

Rubah Kurikulum Pada Waktu Yang Tepat

Jika fakta sudah membuktikan bahwa pendidikan karakter memang sudah dipraktekkan di sebagian pendidikan dasar maka pemerintah bisa mulai merubah kurikulum. Tapi ada satu syarat lagi yaitu harus dibuat sebuah Undang-undang yang menyatakan kurikulum baru bisa dievaluasi setidaknya jika sudah berjalan minimal 10 tahun. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi bongkar pasang kurikulum dalam waktu singkat.

Jika ini dilakukan sesuai urutan ini maka insya Allah perubahan yang diharapkan akan cepat terealisasi.

Dengan penekanan pada pendidikan akhlak pada tingkat sekolah dasar maka akan tercipta anak-anak bangsa dengan akhlak mulia, misalnya disiplin, bertanggung jawab, jujur, pekerja keras dan tidak korup.

Demikian Semangkok Pemikiran Sudra mengenai kesalahan fatal pendidikan sekolah dasar di Indonesia. Semoga pemikiran ini mendapat respon positif.

Post a Comment for "Kesalahan Fatal Sekolah Dasar di Indonesia"