Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(Mungkin) Tidak Ada Negarawan di Indonesia Saat Ini

Mungkin sudah tak ada lagi negarawan yang hidup di Indonesia, yang ada hanya orang yang mementingkan kepentingannya sendiri.

Jika kita melihat pola tingkah para politisi, pejabat atau orang-orang yang merasa dirinya memikirkan Indonesia, sebenarnya kita sangat kecewa. Terlihat dari apa yang mereka lakukan mereka jelas-jelas bukan negarawan, melainkan hanya orang-orang yang mementingkan kepentingannya sendiri. Mungkin mereka kurang mendapat pendidikan akhlak saat di sekolah dasar.

2 Negarawan tulen

Perbedaan negarawan dan politisi

Sebentar lagi Indonesia akan mengadakan pemilihan presiden dan wakil presiden. Ada beberapa orang yang ingin mengajak berkoalisi atau bergabung antara satu partai dengan partai yang lain. Dengan syarat harus minimal 20% perolehan suara nasional jika partai atau gabungan partai ingin mengajukan calon presiden dan wakil presiden maka mereka yang perolehan suaranya di bawah 20% jelas-jelas ingin berkoalisi atau bergabung dengan partai lain.

Tapi jika kita mengamati dan memperhatikan serta menonton siaran siaran televisi maka kita akan mengetahui bahwa salah satu syarat yang mereka ajukan adalah mencalonkan calon presiden dari partainya sendiri.

Tidak masalah ini dilakukan namun mereka sama sekali tidak mempertimbangkan kemungkinan calon tersebut akan dipilih oleh rakyat. Yang penting mereka mencalonkan orang-orang dari partainya, anaknya, kerabatnya atau orang-orang dari golongan mereka sendiri.

Lalu bagaimana yang seharusnya mereka lakukan?

Seharusnya mereka rela tidak mencalonkan orang-orangnya sendiri dalam arti kata mereka bisa mencalonkan calon dari partai lain asal keadaan Indonesia menjadi tidak gaduh. Atau agar proses pemilihan presiden tersebut tidak bertele-tele dan tidak membingungkan rakyat . Namun kebanyakan mereka tidak mempedulikan hal tersebut. Seperti yang disebutkan di atas kebanyakan syarat berkoalisi yang mereka ajukan adalah mereka ingin mengajukan calon presiden atau wakil presiden dari partai mereka sendiri.

Pernah terjadi di Indonesia hanya ada dua kubu yang mencalonkan presiden dan wakil presiden. Efek dari calon yang hanya ada dua kubu ini ternyata sangat negatif dan berlangsung sangat lama. Kedua kubu tersebut seolah-olah selalu bermusuhan dan menjelek-jelekkan satu sama lain terutama di media sosial.

Apa sikap yang diambil oleh para pemimpin kedua kubu tersebut?

Mereka seolah-olah tidak mengetahui, diam saja dan melakukan pembiaran. Mereka seolah-olah bangga bahwa masing-masing dari mereka mempunyai pengikut yang setia dan memuja mereka serta menjelek-jelekan pihak lain. Seorang negarawan tidak akan bersikap seperti itu. Seorang negarawan akan bersikap memikirkan nasib rakyat dan negara ke depan.

Ini contoh-contoh sikap seorang negarawan.

Menurut catatan sejarah ketika Soekarno mendapat perlakuan yang dianggap kurang manusiawi dari Soeharto pada era setelah Soeharto menjabat sebagai presiden untuk pertama kali, pendukung Soekarno sebenarnya sudah siap untuk melakukan aksi karena mereka tidak terima pemimpin mereka diperlakukan tidak manusiawi oleh Soeharto.

Apa kata Soekarno waktu itu?

Soekarno melarang pendukungnya untuk melakukan aksi menentang, melawan atau protes terhadap perlakuan Soeharto tersebut. Soekarno mengkhawatirkan akan terjadi perang saudara antara sesama anak bangsa. Yang terjadi selanjutnya sudah sama-sama kita ketahui. Soekarno menderita, hidup terasing, selalu diawasi dengan ketat lalu sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia. Soekarno rela menderita namun bangsanya utuh.

Andaikan waktu itu Soekarno menyetujui para pendukungnya melakukan perlawanan mungkin keadaan akan berbeda. Sangat mungkin Soekarno yang menang. Namun yang jelas pasti banyak darah berceceran dan nyawa melayang.

Contoh lain sikap para negarawan terhadap isi sila pertama piagam Jakarta. Para negarawan yang mayoritas Islam tersebut setuju penghapusan frasa " dengan kewajiban menjalankan syariat Islam..." dan seterusnya. Mereka memahami dan memang menginginkan Indonesia menjadi sebuah negara yang nyaman dihuni oleh semua anak bangsa apapun agamanya.

Jadi, apakah memang sudah tidak ada negarawan di Indonesia saat ini? Apakah mereka hanya para politisi saja yang berjuang bukan untuk negara tapi untuk kelompoknya saja? Silakan anda amati kalimat-kalimat yang keluar dari mulut mereka, gaya hidup dan kekayaan mereka.

Semoga pendapat dari semangkok pemikiran sudra ini bisa lebih mencerdaskan kita.

Post a Comment for "(Mungkin) Tidak Ada Negarawan di Indonesia Saat Ini"